Pemilihan Perdana Menteri Baru Jepang, Sanae Takaichi, Menandakan Kelanjutan Kebijakan Resor Kasino – Pemilihan Sanae Takaichi sebagai Perdana Menteri baru Jepang menjadi tonggak penting dalam dinamika politik dan ekonomi Negeri Sakura. Sosok konservatif yang dikenal dekat dengan almarhum mantan Perdana Menteri Shinzo Abe ini membawa semangat keberlanjutan terhadap sejumlah kebijakan ekonomi dan sosial yang telah dicanangkan pendahulunya. Salah satu kebijakan los303 yang paling menonjol dan menuai banyak perdebatan di kalangan masyarakat Jepang adalah pengembangan resor terpadu dengan fasilitas kasino atau yang dikenal dengan istilah Integrated Resort (IR).

Kemenangan Takaichi menandakan bahwa Jepang kemungkinan besar tidak akan melakukan perubahan besar terhadap arah kebijakan ekonomi yang sudah digariskan selama era Abe dan Kishida, termasuk proyek ambisius resor kasino di Osaka. Dalam visi Takaichi, kebijakan ini dianggap sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat daya saing pariwisata Jepang, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong investasi asing langsung.

Kebijakan Kasino sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi

Rencana pembangunan resor kasino pertama di Jepang telah lama menjadi isu nasional. Pemerintah Jepang pada tahun-tahun sebelumnya mengesahkan undang-undang yang melegalkan operasi kasino dalam format “resor terpadu”, yakni kawasan wisata yang memadukan hotel mewah, pusat konvensi, hiburan, dan arena permainan berizin. Langkah ini merupakan strategi untuk menarik wisatawan mancanegara dan meningkatkan pendapatan negara dari sektor pariwisata yang sempat terpukul akibat pandemi COVID-19.

Sanae Takaichi, yang dikenal sebagai politisi berideologi nasionalis dan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, menilai bahwa kebijakan resor kasino merupakan salah satu alat untuk mempercepat pemulihan ekonomi daerah di luar Tokyo. Osaka, yang telah ditunjuk sebagai lokasi proyek pertama, diharapkan menjadi pusat wisata internasional yang dapat menyaingi destinasi global seperti Las Vegas dan Singapura.

Pemerintahan Takaichi juga berkomitmen menjaga transparansi dan pengawasan ketat terhadap industri perjudian, mengingat kekhawatiran masyarakat terkait potensi meningkatnya kecanduan judi dan aktivitas kriminal. Ia menegaskan bahwa sistem regulasi yang kuat, termasuk batasan usia, sistem pemantauan transaksi, dan fasilitas rehabilitasi, akan menjadi bagian integral dari pelaksanaan kebijakan ini.

Pro dan Kontra di Kalangan Publik

Walaupun pemerintah melihat kebijakan ini sebagai peluang ekonomi, pandangan publik Jepang masih terbagi. Sejumlah kalangan menilai bahwa kasino dapat membawa dampak sosial negatif seperti peningkatan utang rumah tangga dan masalah kecanduan. Beberapa kelompok masyarakat sipil juga menyoroti potensi hubungan antara bisnis perjudian dan praktik korupsi atau pencucian uang.

Namun di sisi lain, para pelaku industri dan pemerintah daerah berpendapat bahwa resor terpadu justru akan membawa manfaat ekonomi besar, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan daerah. Proyek IR di Osaka, misalnya, diperkirakan akan menciptakan puluhan ribu pekerjaan langsung maupun tidak langsung, serta menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya.

Sanae Takaichi tampaknya memilih untuk berdiri di tengah—tetap mendukung pembangunan kasino, namun dengan pendekatan pengawasan yang lebih ketat. Dalam beberapa pernyataannya, ia menekankan pentingnya “keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan tanggung jawab sosial,” yang mencerminkan gaya kepemimpinan tegas namun berhati-hati.

Dampak terhadap Investasi dan Hubungan Internasional

Kebijakan resor kasino juga memiliki dimensi internasional. Banyak perusahaan asing, terutama dari Amerika Serikat dan Asia Tenggara, tertarik menanamkan modal dalam proyek IR Jepang. Dengan terpilihnya Takaichi, para investor mendapatkan sinyal stabilitas kebijakan yang sangat mereka butuhkan. Stabilitas politik dan kepastian hukum dianggap menjadi faktor utama dalam keputusan investasi jangka panjang.

Selain itu, Jepang di bawah Takaichi berpotensi memperluas kerja sama pariwisata dengan negara-negara tetangga seperti Korea Selatan, China, dan negara-negara ASEAN. Kolaborasi di bidang pariwisata, hiburan, dan teknologi permainan dapat menciptakan ekosistem ekonomi baru yang menguntungkan semua pihak.

Kesimpulan: Melanjutkan Jalan yang Ditempuh Pendahulu

Pemilihan Sanae Takaichi sebagai Perdana Menteri baru Jepang menandai fase lanjutan dari kebijakan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada inovasi dan diversifikasi sektor pariwisata. Dukungannya terhadap pengembangan resor kasino memperlihatkan tekad pemerintah untuk menjadikan Jepang sebagai destinasi wisata kelas dunia yang tidak hanya mengandalkan budaya dan teknologi, tetapi juga hiburan modern.

Meski tantangan sosial dan moral tetap menjadi perhatian utama, arah kebijakan ini memperlihatkan bahwa Jepang sedang berupaya menemukan keseimbangan antara modernisasi ekonomi dan nilai-nilai tradisionalnya. Takaichi, dengan reputasinya sebagai politisi tangguh dan konsisten, tampaknya siap melanjutkan warisan politik Shinzo Abe dan menjadikan Jepang lebih kompetitif di kancah global.

Pada akhirnya, waktu akan membuktikan apakah kebijakan resor kasino di bawah kepemimpinan Sanae Takaichi akan menjadi pendorong kemakmuran ekonomi baru bagi Jepang—atau justru membuka babak baru dalam perdebatan sosial yang belum selesai.