slot gacor slot gacor terbaru slot gacor 2025 alexa slot alexa99

Inter Milan Vs Atalanta Supremasi Sistem Tiga Bek Inzaghi

Inter Milan Vs Atalanta Supremasi Sistem Tiga Bek Inzaghi - Dalam pemahaman klasik, bek adalah pemain yang piawai

Inter Milan Vs Atalanta Supremasi Sistem Tiga Bek Inzaghi – Dalam pemahaman klasik, bek adalah pemain yang piawai dalam bertahan dan menghalau serangan lawan.

Di tangan Pelatih Simone Inzaghi Slot gacor dengan sistem tiga beknya, para bek Inter Milan tidak hanya piawai bertahan, tetapi juga menjelma menjadi gelandang dan penyerang yang andal. Sistem tiga bek Inter sukses menjungkalkan Atalanta, 2-0, dalam semifinal Piala Super Italia di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Jumat (3/1/2025) dini hari WIB.

Dua gol kemenangan Inter bukan disumbangkan para penyerang, seperti Lautaro Martinez atau Marcus Thuram, melainkan oleh Denzel Dumfries yang berposisi bek kanan. Di saat barisan penyerang Inter kesulitan menemukan cara mencetak gol, Dumfries maju sebagai penyelamat. Sistem tiga bek Inzaghi dalam formasi 3-5-2 memungkinkan Dumfries bergerak sangat cair.

Dua bek sayap, Dumfries dan Federico Dimarco, turut aktif bergerak mendekati jantung pertahanan lawan saat menyerang. Ini membuat Inter seakan bermain dengan dua penyerang tambahan di depan. Dengan begitu, ada Martinez, Thuram, Dimarco, dan Dumfries yang memimpin serangan Inter. Empat pemain di depan ini amat berguna dalam menjaga kelebaran sekaligus berfungsi melonggarkan rapatnya pertahanan Atalanta.

Beberapa kali skema serangan Inter ini sukses menyibukkan lini belakang Atalanta. Skor kacamata memang mewarnai babak pertama. Namun, Dumfries menunjukkan kelasnya sebagai bek kanan bernaluri menyerang berkat gol pembuka Inter pada menit ke-49.

Perawakan Dumfries yang tinggi besar memudahkannya memenangi duel perebutan bola di dalam kotak penalti. Dengan satu kali kontrol, Dumfries melepaskan tembakan akrobatik yang tidak mampu dibendung kiper Atalanta, Marco Carnesecchi.

”Itulah gaya sepak bola kami, para pemain bertahan kami maju dan berkontribusi pada gerakan menyerang sehingga mereka berada di posisi yang tepat. Dumfries selalu mencetak gol untuk Inter dan Belanda, jadi dia bukan kejutan,” kata Inzaghi.

Inzaghi selalu menginstruksikan para pemainnya untuk memaksimalkan transisi menyerang. Ada sekitar dua peluang Inter yang lahir dari situasi tersebut. Satu di antaranya berbuah gol kedua Dumfries yang membawa Inter melebarkan keunggulan pada menit ke-61.

Dimarco berperan besar mengarsiteki gol kedua Dumfries. Dengan kecepatan serta visi bermainnya, Dimarco secara cepat memberikan bola kepada Mehdi Teremi. Teremi lantas membiarkan bola bergulir ke arah Dumfries yang dengan kekuatan tembakannya meluncurkan bola dari luar kotak penalti.

Itu menjadi gol kelima Dumfries musim ini di semua kompetisi. Dalam sistem tiga bek Inzaghi, para bek tidak hanya jago dalam bertahan, tetapi juga kerap menjadi pahlawan Inter saat menemui kebuntuan.

Selain Dumfries, Dimarco juga merupakan sosok bek sayap yang tampil gemilang. Ia tercatat sudah mencetak tiga gol dan lima asis musim ini di semua kompetisi. Jika kontribusi Dumfries dan Dimarco turut dimasukkan, ini berarti para bek Inter sudah mengoleksi total 14 gol musim ini.

”Saya senang dengan dua gol saya. Itu bukan penampilan terbaik saya, tetapi saya sangat senang. Sekarang fokusnya adalah pada pertandingan berikutnya, memikirkan final,” kata Dumfries saat konferensi pers seusai laga.

Setelah melewati Atalanta, Inter akan menghadapi antara Juventus atau AC Milan pada final. Walaupun dua tim tersebut merupakan lawan berat, ”Nerrazzuri” setidaknya punya modal bagus. Kemenangan atas Atalanta merupakan yang kelima berturut-turut di semua kompetisi bagi Inter dan tanpa kebobolan satu gol pun.

Keputusan aneh

Di sisi lain, sorotan tertuju pada keputusan aneh Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini. Dalam laga sepenting semifinal Piala Super Italia, Gasperini justru mencadangkan sejumlah pemain kuncinya, seperti Charles De Ketelaere, Ademola Lookman, dan Ederson. Sebagai gantinya, Gasperini menurunkan Nicolo Zaniolo, Lazar Samardzic, dan Giorgio Scalvini.

Tudingan pun mengarah ke Gasperini. Ia dinilai tidak menganggap Piala Super Italia sebagai turnamen penting. Ada pula yang meyakini bahwa Gasperini tengah bereksperimen dengan susunan pemain tersebut. Namun, semua tudingan itu dibantah oleh Gasperini.

”Saya sama sekali tidak bereksperimen. Kami punya banyak pemain. Kami menjalani pertandingan yang panjang dan sulit, Piala Super datang di waktu yang tepat bagi kami untuk memverifikasi pemain yang berkontribusi, tetapi bermain relatif sedikit dibandingkan dengan yang lain. Kami melawan Inter di semifinal dan ini adalah waktu yang tepat untuk mencoba ini,” katanya.

Ketiga pemain kunci Atalanta itu baru masuk ketika Inter sudah memimpin lebih dulu lewat gol pertama Dumfries. Ederson langsung berkontribusi dengan mencetak gol yang memperkecil ketertinggalan Atalanta. Namun, gol itu dianulir wasit setelah memeriksa video asisten pembantu wasit (VAR). Sebelum gol terjadi, De Ketelaere lebih dulu berada pada posisi offside saat menerima bola.

Post Comment