slot gacor slot gacor terbaru slot gacor 2025 alexa slot alexa99

Aplikasi Kebugaran Teman untuk Meningkatkan Motivasi Para Pelari

Aplikasi Kebugaran Teman untuk Meningkatkan Motivasi Para Pelari - Kemajuan teknologi telah membawa perubahan

Aplikasi Kebugaran Teman untuk Meningkatkan Motivasi Para Pelari – Kemajuan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk olahraga lari.

Saat ini, jamak ditemui para Kencana69 pelari elite ataupun rekreasional yang menggunakan beragam aplikasi kebugaran digital untuk merekam dan memantau aktivitas saat berlari, seperti mengetahui jarak, kecepatan, ketinggian, dan waktu tempuh.

Berbagai aplikasi kebugaran telah banyak tersedia di ponsel pintar dengan sistem operasi Android ataupun iOS. Bahkan, beberapa perusahaan perlengkapan olahraga, seperti Adidas, Nike, dan Asics, juga memiliki aplikasi lari yang bisa diunduh secara gratis.

Reza Ananda (36) merupakan salah satu pegiat lari asal Semarang, Jawa Tengah, yang senantiasa menggunakan aplikasi kebugaran ketika berlari. Sejak menekuni olahraga lari pada 2019, berbagai aplikasi sudah pernah ia gunakan untuk mendukung hobinya tersebut. Semua aplikasi tersebut terhubung dengan jam tangan ataupun ponsel pintar miliknya.

Saat awal menekuni hobi ini, Reza hanya berlari di treadmill tanpa menggunakan jam tangan pintar dan aplikasi. Ia merasa jam tangan pintar dan aplikasi kebugaran tidak dibutuhkan karena treadmill memiliki fitur untuk mengukur kecepatan, jarak, dan durasi dalam berlari.

Setelah mulai aktif berlari di luar ruangan tahun 2021, Reza menyadari bahwa jam tangan dan aplikasi kebugaran sangat dibutuhkan untuk mengukur aktivitasnya tersebut. Aplikasi kebugaran pertama yang ia gunakan yaitu WoFit yang diunduh dari Playstore secara gratis dan terhubung dengan produk jam tangan pintar asal China.

Aplikasi lainnya yang juga pernah Reza gunakan ialah Adidas Running dan Nike Run Club. Semua aplikasi tersebut memiliki fitur yang hampir serupa, khususnya untuk mengukur kecepatan, jarak, dan waktu tempuh dalam berlari. Namun, sesuai dengan pengalaman Reza, Adidas Running memiliki akurasi yang lebih presisi dalam mencatat aktivitas lari.

”Bagi pelari profesional atau hanya sekadar hobi, jam tangan dan aplikasi sangat berguna karena aktivitas lari serta kondisi kebugaran kita akan terekam dengan rapi. Dengan berbagai fitur di dalam aplikasi tersebut, kita bisa mengetahui waktu tempuh dengan jarak tertentu. Jadi, aktivitas lari kita bisa lebih efektif, efisien, dan terukur,” katanya.

Selain merekam data dengan rapi, penggunaan aplikasi terkadang juga dibutuhkan untuk memenuhi eksistensi diri di dunia maya. Reza mengakui bahwa aktivitas larinya yang terekam di aplikasi tersebut kerap ia bagikan langsung ke media sosial Instagram.

Sama halnya dengan Reza, pegiat lari trail asal Depok, Jawa Barat, Krishna Prana Julian (30) juga menggunakan aplikasi ketika menjalani hobinya tersebut. Khrisna menggunakan aplikasi Strava untuk merekam aktivitas lari trail di sejumlah gunung dan alam terbuka lainnya.

Bagi Khrisna, aplikasi Strava sangat berguna saat lari trail karena dapat mengukur jarak, elevasi, hingga waktu tempuh. Strava juga memiliki fitur pemetaan yang membantu pengguna untuk melacak aktivitas olahraga dengan sistem pemosisi global (GPS), mengukur detak jantung, mencari dan membuat rute baru, serta menandai lokasi pengguna.

Dengan aplikasi tersebut, Khrisna bisa mencatat aktivitas lari trail paling tinggi hingga mencapai 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl). Catatan ini ia torehkan saat berlari di Gunung Ciremai, Jawa Barat, via jalur Linggarjati bersama komunitas lari trail.

”Data ini sepertinya menjadi pengalaman elevation gain terbanyak karena lari trail dimulai pada ketinggian 652 mdpl, sementara puncak tertingginya berada pada ketinggian 3.078 mdpl. Artinya, seharusnya elevation gain lari trail sampai 2.426 mdpl,” ungkapnya.

Memengaruhi kesehatan dan motivasi

Dengan berbagai fitur yang disajikan, aplikasi lari atau kebugaran beserta jam tangan pintar memang bisa mendukung program pelatihan bagi para pelari. Bahkan, aplikasi lari bisa membangun interaksi sosial karena dapat menjadi media bagi komunitas olahraga.

Hasil studi dari Bagus Aryatama dkk dari Program Studi Rekayasa Keolahragaan Institut Teknologi Sumatera menunjukkan aplikasi kebugaran dapat memengaruhi kesehatan dan motivasi pelari, termasuk generasi muda. Penelitian ini melibatkan 40 responden dari komunitas lari di Kota Metro, Lampung, berusia 15-45 tahun.

Penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Performa Olahraga, Desember 2024 ini, berfokus pada penggunaan Strava. Aplikasi ini dipilih karena memungkinkan pengguna untuk merekam, memantau, dan membagikan aktivitas fisik, seperti berlari sehingga membangun rasa kebersamaan serta motivasi melalui interaksi sosial.

Analisis data menunjukkan, Strava berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental pengguna serta meningkatkan motivasi untuk berolahraga secara rutin. Tercatat 57,5 persen responden melaporkan dampak ”sangat tinggi” dan 42,5 persen melaporkan dampak ”tinggi” penggunaan Strava terhadap kesehatan serta motivasi mereka.

Post Comment