Alexa slot Alexa99 alexa99 kiano88 kiano 88 alexa slot

Film Gerard Butler Pengalaman Jadi Pilot

Film Gerard Butler Pengalaman Jadi Pilot

Film Gerard Butler Pengalaman Jadi Pilot- Pengalaman menjadi pekerjaan khusus di suatu film sering- kali dapat profitabel.

Pengalaman jadi seseorang angkasawan, walaupun cuma hingga menjadi pekerjaan itu di dalam film, kencana69 nyatanya bermanfaat di kehidupan jelas. Perihal itu dikisahkan bintang film Hollywood, Gerard Butler, dikala diwawancara halaman informasi hiburan, kencana69, pada Jumat( 23 atau 5 atau 2025).

Dalam suatu penerbangan, sebagian hari saat sebelum tanya jawab itu, Butler serta para penumpang pesawat di penerbangan yang serupa hadapi gejolak hebat di hawa. Gejolak gejolak itu hingga membuat beberapa penumpang histeris kekhawatiran.

Salah satunya seseorang penumpang laki- laki yang bersandar tidak jauh dari bangku Butler. Saking ketakutannya, laki- laki itu jadi amat belingsatan serta tidak henti- hentinya berteriak. Butler juga menyudahi berupaya menenangkannya.

” Ia tidak menyudahi berteriak. Aku coba pegang tangannya sembari bilang supaya ia hening saja serta seluruh berjalan ok. Sembari menahan jeritan ia melihat kemudian bilang,’ Hei, kalian angkasawan yang di film Plane, kan?’ Ha- ha- ha,” ucap Butler sambil terbahak.

Supaya penumpang itu tidak lalu kekhawatiran, Butler membetulkan perkataannya. Sehabis berasumsi sejenak, Butler juga meneruskan upayanya meredakan penumpang itu.

” Yeah, anda betul. Saya sempat jadi angkasawan dalam film itu. Kita seluruh hendak serius saja. Ha- ha- ha,” ucapnya sembari balik terbahak.

Dalam film Plane( 2023), Butler menjadi wujud Kapten Brodie Torrance, angkasawan kongsi penerbangan menguntungkan yang terdesak melabuhkan pesawatnya dengan cara gawat karena hadapi kehancuran mesin.

Walaupun sukses berlabuh gawat, si kapten, para kerabat kerja, serta semua penumpang wajib melindungi diri dari bahaya segerombol teroris. Kawanan penjahat bengis itu memahami pulau terasing tempat pesawat terdesak berlabuh gawat.

Ia tidak menyudahi berteriak. Aku coba pegang tangannya sembari bilang supaya ia hening saja serta seluruh berjalan ok.

Butler diwawancara menyusul advertensi film terbarunya yang ialah hasil remake tipe kartun bertajuk serupa, How To Train Your Naga( 2025), yang bagi konsep akan diluncurkan garis besar per Juni 2025. Di film itu, Butler menjadi kepribadian Stoick, atasan bangsa Viking otak binatang mitologi Dragon.

Ia pula diwawancara berbarengan dengan awal Umum Epic Universe, halaman hiburan di Orlando, Florida, Amerika Sindikat. Halaman hiburan berjudul The Isle of Berk dalam film khayalan itu ialah bagian dari Umum Orlando Resort.

Sepanjang cara pengumpulan lukisan, Butler dikabarkan pula bermukim sepanjang satu tahun di posisi yang dikala ini dibuka jadi halaman hiburan berjudul The Isle of Berk itu. Dikala dimohon buat menyamakan pengalamannya dikala menjadi Stoick di film remake tipe live action dengan tipe lama berbentuk kartun, Butler berterus terang amat bergairah.

Beliau memuat suara kepribadian Stoick di 3 sekuel film tipe animasinya bertajuk serupa( 2010, 2014, serta 2019). Kala itu ia berterus terang amat mau merasakan serta hadapi sendiri gimana hidup di bumi khayalan, di mana orang dapat hidup bersama dengan para dragon.

”( Di film saat ini) Aku amat suka dapat merasakan langsung gimana menggunakan busana( sebetulnya) serta bermukim di kota khayalan yang dibentuk buat kebutuhan pengumpulan lukisan itu. Betul- betul amat mengasyikkan,” ucap Gerard.

Bintang film asal Skotlandia, Gerard Butler, balik mencuri atensi melalui kedudukannya selaku angkasawan pesawat menguntungkan dalam film aksi- thriller bertajuk Plane. Film ini bukan cuma memperkenalkan segmen membentangkan di hawa serta bumi, namun pula menampilkan bagian manusiawi serta kepemimpinan kepribadian penting dalam mengalami suasana berlebihan. Untuk Butler, menjadi seseorang angkasawan bukan semata- mata akting lazim, melainkan pengalaman yang memperkaya ekspedisi kariernya selaku bintang film kediaman atas Hollywood.

Dari Sparta ke Kokpit

Julukan Gerard Butler melambung berkah kedudukannya selaku Raja Leonidas dalam 300( 2006), film kelakuan epik yang mendunia. Tetapi, dalam Plane, beliau meninggalkan anggar serta perisai untuk menggunakan sebentuk angkasawan serta bersandar di bangku kemudi pesawat. Butler menjadi Brodie Torrance, seseorang kapten kongsi menguntungkan yang wajib melaksanakan pendaratan gawat di area beresiko sehabis pesawatnya dihantam angin besar serta hadapi kehancuran sistem komunikasi.

“ Ini merupakan film mengenai tanggung jawab, insting bertahan hidup, serta kepemimpinan di tengah darurat,” ucap Butler dalam tanya jawab bersama Entertainment Weekly.“ Aku mau membuktikan gimana seseorang angkasawan bukan cuma mengatur pesawat, tetapi pula membahu bobot nyawa puluhan penumpang di pundaknya.”

Penataran pembibitan serta Perencanaan Fisik

Dalam cara penciptaan, Butler dikenal menempuh penataran pembibitan spesial buat menguasai teknis penerbangan. Beliau bertugas serupa dengan konsultan penerbangan handal serta turut dan dalam imitasi kokpit untuk membagikan penampilan akting yang asli.“ Aku tidak mau semata- mata nampak semacam angkasawan, tetapi betul- betul menguasai titik berat serta akal sehat di balik tiap ketetapan yang didapat seseorang kapten,” tuturnya.

Sutradara Jean- François Richet, yang pula diketahui melalui film Mesrine serta Blood Father, menyanjung pengabdian Butler.“ Gerard ikut serta amat dalam semenjak dini. Beliau tidak cuma selaku bintang film penting, namun pula produser. Beliau memahami kepribadian Torrance dengan amat sungguh- sungguh, apalagi turut memastikan gimana kokpit direkonstruksi serta gimana kegelisahan dalam segmen gawat wajib terasa jelas.”

Mencampurkan Kelakuan serta Drama

Plane tidak cuma menawarkan dentuman ataupun kelakuan semata. Film ini mencampurkan ketegangan teknis penerbangan dengan bimbang akhlak yang wajib dialami si kapten. Kala pesawat wajib berlabuh di pulau terasing yang dipahami golongan wajib militer bersenjata, Torrance tidak cuma wajib membenarkan keamanan para penumpang, namun pula berunding dengan pihak yang tidak dapat diyakini.

Film ini ikut diperankan oleh Mike Colter selaku Louis Gaspare, seseorang narapidana yang turut dalam penerbangan serta jadi kawan tidak tersangka untuk si kapten. Gairah antara Butler serta Colter jadi salah satu daya penting deskripsi film.

“ Ikatan antara Torrance serta Gaspare merupakan mengenai keyakinan di tengah ketidakpastian,” tutur Butler.“ Kita mau membuktikan kalau sering- kali keamanan tiba dari tempat yang tidak diprediksi, serta kalau manusiawi dapat timbul apalagi dalam situasi sangat suram.”

Reaksi Pemirsa serta Kritikus

Semenjak diluncurkan, Plane menemukan jawaban lumayan positif dari pemirsa serta beberapa komentator. Mereka menyanjung ceruk narasi yang padat, kelakuan yang intens tetapi tidak kelewatan, dan penampilan kokoh dari para pemerannya. Di web Rotten Tomatoes, film ini memperoleh angka tomatometer dekat 75 persen, menunjukkan pendapatan bagus dari golongan komentator film.

Sebagian keterangan menerangi akting Butler selaku tiang penting film. Komentator dari Variety menulis,“ Gerard Butler mencampurkan kekuatan raga dengan kepemimpinan yang bersahabat. Beliau memastikan selaku kapten yang dihormati serta penuh empati.”

Tetapi, terdapat pula yang menyangka film ini sangat memercayakan resep lama film kelakuan. Walaupun begitu, kebanyakan membenarkan kalau Plane menyuguhkan hiburan yang efisien serta mencekam, dan sukses membuat marah di antara keresahan.

Penciptaan di Tengah Pandemi

Istimewanya, film Plane luang mengalami tantangan penciptaan dampak endemi COVID- 19. Cara syuting yang awal mulanya dijadwalkan di Filipina wajib dipindah ke Puerto Rico sebab pemisahan ekspedisi. Butler mengatakan tantangan ini selaku bagian dari“ real- life drama” yang mereka hadapi di balik layar.

“ Serupa semacam kepribadian kita di film, kita pula wajib menyesuaikan diri, membuat ketetapan kilat, serta melindungi antusias regu supaya senantiasa keras. Itu pengalaman yang amat membuat,” kata Butler dalam tanya jawab dengan The Hollywood Reporter.

Refleksi Mengenai Kepemimpinan

Untuk Butler, kedudukan dalam Plane bukan cuma semata- mata kelakuan di layar, namun pula refleksi mengenai kepemimpinan dalam darurat. Beliau memperhitungkan kalau film ini dapat jadi kaca untuk banyak orang yang wajib mengutip ketetapan susah dalam hidup jelas, paling utama dalam masa- masa penuh ketidakpastian semacam endemi ataupun musibah.

“ Kadangkala kita tidak ketahui seberapa kokoh kita hingga kita dihadapkan pada situasi sangat darurat,” tutur Butler.“ Torrance bukan superhero. Ia cuma orang lazim yang berupaya melaksanakan perihal yang betul.”

Cetak biru Selanjutnya

Berakhir Plane, Gerard Butler sudah dikonfirmasi hendak balik dalam sekuelnya yang diberi kepala karangan Ship, yang kali ini mengutip kerangka laut. Tidak hanya itu, beliau pula tengah menyiapkan proyek- proyek terkini, tercantum film thriller geopolitik serta drama bebas yang diucap hendak lebih mempelajari bagian penuh emosi dari kepribadian yang beliau perankan.

Hal cetak biru era depan, Butler berkata beliau terbuka buat jenis apa juga sepanjang ceritanya memegang serta penuh tantangan.“ Aku senang film yang memiliki catatan kokoh, tetapi pula menghibur. Jika dapat membuat pemirsa kaku, tersimpul, serta merenung dalam satu film, itu kemenangan besar untuk aku.”

Penutup

Plane jadi fakta kalau Gerard Butler sedang jadi bintang film yang relevan serta serba dapat. Dari area perang di 300 sampai langit yang beresiko dalam Plane, beliau meyakinkan kalau kepiawaiannya berakting bukan cuma pertanyaan raga, namun pula marah serta komitmen kepada kepribadian. Pengalaman jadi angkasawan dalam film ini kelihatannya jadi salah satu kedudukan sangat perorangan sekalian menantang dalam kariernya.

Dalam bumi film yang lalu bertumbuh dengan teknologi mutahir serta dampak visual luar lazim, kedatangan bintang film semacam Butler yang menekankan pada daya kepribadian senantiasa jadi perihal berarti. Beliau tidak cuma bawa pesawat dalam Plane, tetapi pula bawa pemirsa dalam ekspedisi menakutkan yang sarat arti serta manusiawi.

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *