Suatu Sore di Sudut Perpustakaan di Helsinki

Suatu Sore di Sudut Perpustakaan di Helsinki

Sesuatu Petang di Ujung Bibliotek di Helsinki – Perpustakaan Oodi dibentuk pada 2017 selaku hadiah seera Finlandia buat masyarakatnya.

saya senantiasa memikirkan kalau kayangan hendak semacam bibliotek, tutur figur kesusastraan asal Argentina, Jorge Luis Borges. Di rajaburma88 Helsinki Central Library Oodi di Finlandia, potongan kayangan itu mewujud jelas. Inilah secuil potret keberadaban negara dengan tingkatan literasi paling tinggi di bumi.

Mentari bercahaya terang di langit Helsinki, Sabtu( 12 atau 4 atau 2025) petang itu. Pusat kota lebih marak dibanding sebagian hari terakhir yang dingin serta bersalju. Bersamaan matahari menyapa, masyarakat menghambur pergi rumah. Membeli- beli, makan di restoran, ataupun semata- mata duduk- duduk bersantai di halaman kota.

Kemeriahan masyarakat kota di negeri sangat senang sejagat bersumber pada riset yang disponsori oleh PBB—ini pula terasa di alun- alun Kansalaistori, persisnya di laman Helsinki Central Library Oodi, berikutnya diucap Bibliotek Oodi. Ratusan anak serta anak muda berdiri dalam bundaran besar. Nada K- pop terdengar keras. Tiap kali nada diputar, mereka meloncat ke tengah bundaran buat berajojing bersama walaupun tidak silih memahami.

Kontras dengan kegiatan di luar yang marak, di dalam bibliotek suasananya jauh lebih hening. Apalagi, terdapat sebagian ujung sepi. Bibliotek terbuat sedemikian muka alhasil kebisingan bumi luar tidak hingga terdengar di dalam.

Di Bibliotek Oodi, wisatawan dapat melaksanakan beraneka ragam kegiatan tidak cuma membaca. Mulai dari bermain catur, bimbingan nada, nonton film, melukis, apalagi tidur siang. Tidak bingung, wisatawan senang lama mendatangi bibliotek ini.

Staff Bibliotek Oodi Helena Henriksson berkata, Bibliotek Oodi memanglah terencana didesain buat seluruh susunan warga dengan beraneka ragam kegemaran serta kegiatan.

Kala kita membuat bibliotek, kita tidak cuma berasumsi mengenai tempat buat menaruh buku- buku. Bibliotek Oodi wajib hidup dengan kedatangan warga yang memakainya.

Hadiah buat rakyat

Bibliotek Oodi ditetapkan pada 5 Desember 2018 selaku hadiah seera kebebasan Finlandia buat masyarakatnya. Berlainan dengan negara- negara lain yang bisa jadi bersaingan membuat rumah ibadah, Penguasa Finlandia malah membuat bibliotek buat penuhi atensi membaca warganya.

Saat sebelum bibliotek dibentuk, penguasa wilayah menanya pada masyarakat hal konsep bibliotek yang cocok dengan keinginan era. Pada tahun 2012, penguasa menangkap lebih dari 2. 300 ilham dari masyarakat kota hal konsep bibliotek berkepanjangan yang mereka mau. Ilham serta impian warga itu digabungkan jadi satu alhasil bibliotek pas untuk.

Penguasa pula membuat adu penjulukan bibliotek yang menciptakan lebih dari 1. 600 kata kepala. Dari adu itu, hakim memilah juara penting. Dengan cara ini, Bibliotek Oodi dibentuk menggantikan antusias kesetaraan serta kesertaan aktif dari warga.

Bibliotek Oodi jadi tempat di mana keanekaan, kesetaraan, serta kesertaan warga dirayakan. Kesertaan aktif warga membuat bibliotek ini hidup. Finlandia memanglah memercayai benar antusias kesetaraan lewat prinsip, nomor one left behind. Tiap keinginan masyarakatnya diperhitungkan serta diakomodasi dalam pembangunan berkepanjangan.

Sangat modern

Dalam bahasa Finlandia, Oodi berarti ode. Julukan ini diseleksi selaku usaha hidmat kota serta warganya, dan keramaian adat, wawasan, serta kerakyatan. Dibanding bibliotek yang berdiri di kota- kota besar bumi yang lain, umur Oodi terkategori sedang belia. Dalam jumlah novel, Oodi sedang takluk dengan bibliotek lain.

Sabtu itu merupakan hari terakhir aku di Helsinki saat sebelum melambung balik ke Indonesia, tengah malam. Tidak terdapat lagi tempat lain yang di idamkan buat menghabiskan sisa durasi tidak hanya di Bibliotek Oodi.

Gedung Bibliotek Oodi lumayan mencolok dari kejauhan sebab mencampurkan gesekan konvensional serta style kontemporer khas Finlandia yang memercayakan kusen, cermin, serta baja. Wujud asbes kelok gedung nampak amat bergengsi. Seluruh ujung di bibliotek ini, mulai dari lantai bawah, ruangan, sampai asbes kelok, bisa digunakan buat beraneka ragam kegiatan.

Bibliotek seluas 17. 250 m persegi ini dibentuk mengarah Parlemen Finlandia, menandakan ikatan antara penguasa serta masyarakat negeri. Gedung pula terbuat sedemikian muka alhasil nampak selaras dengan estetika bermacam gedung badan awam yang terdapat di sekelilingnya, tercantum Museum Seni Kiasma, Kantor Alat Helsingin Sanomat, serta Auditorium Konser Musiikktalo.

Bibliotek irit tenaga ini ialah karakteristik khas arsitektur Finlandia yang didesain oleh Versi Architects, sedangkan gedung digarap oleh industri arsitektur YIT. Keduanya berplatform di Helsinki. Beberapa besar ruang didedikasikan buat sarana khalayak, tercantum bioskop, sanggar rekaman, ruang inovatif, dan zona buat demonstrasi serta kegiatan.

Tiap perinci material serta gunanya dipikirkan matang. Buat membenarkan pencerahan alami, bibliotek dibentuk dengan bilik cermin yang terbuat mengitari gedung. Arsitek melekatkan butiran elemen putih menyamai salju di cermin buat menghalau cahaya mentari langsung. Dengan sedemikian itu, wisatawan bibliotek tidak hendak merasa kehangatan sekalipun mentari bercahaya amat. Begitu pula dikala masa salju, wisatawan tidak hendak kesejukan sebab penghangat ruangan bertugas bagus.

3 lantai

Oodi terdiri atas 3 lantai dengan atmosfer yang terbuat bersumber pada guna berlainan. Lantai bawah Oodi merupakan ruang serbaguna. Lobinya mempunyai banyak kursi bebas yang aman digunakan buat leyeh- leyeh. Lantai bawah itu pula kerap digunakan buat pertemuan, layanan bibliotek, tempat bermain catur, serta kedai kopi.

Lantai kedua memiliki guna berlainan, ialah buat berlatih, bertugas, serta menghabiskan durasi bersama sahabat serta keluarga. Sarana di lantai ini mencakup sanggar nada, ruang game elektronik, ruang kegiatan, serta dapur. Seluruh sarana itu dapat digunakan masyarakat Helsinki dengan cara free.

Istimewa pula, di dalam bibliotek terdapat ruang game elektronik. Sementara itu, kehadiran game elektronik kerap dijauhi sebab dikira dapat membuat seorang tergila- gila. Semacam dapat membaca benak aku, Helena menarangkan, kehadiran game elektronik di Oodi bukan tanpa tujuan.

Aku ketahui banyak warga yang tidak akur. Tetapi, kita berambisi sarana ini bisa digunakan siapa saja. Bila terdapat orangtua yang kesusahan membeli mainan elektronik buat buah hatinya, mereka dapat membujuk buah hatinya main di mari. Jadi, orangtua tidak butuh beli game yang mahal,” tutur Helena.

Di lantai 3 ialah kayangan novel. Di mari, wisatawan dapat bersantai serta melepas letih bersama bacaannya. Kita dapat baca novel yang dibawa sendiri atau dari koleksi bibliotek. Tidak saja novel sungguh- sungguh, terdapat pula novel atau majalah angin lalu. Ingin mencarak kopi sembari membaca pula dapat sebab terdapat kedai kopi dengan harga yang relatif ekonomis.

Perihal yang menarik, terdapat zona bibliotek buat keluarga yang sediakan novel serta game anak. Di mari, keluarga belia Finlandia menghabiskan durasi hampir tanpa pergi bayaran sepeser juga, melainkan buat beli minum serta makan.

Jika memerlukan atmosfer hening, ada zona spesial buat bertugas yang amat sepi. Zona bertugas ini dilengkapi meja jauh dengan lampu membaca serta bangku yang aman digunakan berjam- jam. Jika mata telah letih membaca, wisatawan dapat pergi teras, yang terletak di bagian asbes kelok bibliotek, buat menikmati panorama alam kota.

Di salah satu ujung Oodi, aku bersandar sembari menyelonjorkan kaki. Tempat bersandar aku terletak di dekat ruang kegiatan alhasil suasananya sepi. Kursi yang aku duduki ini nyatanya amat nikmat. Kepadatan material busanya cocok, tidak sangat benyek, alhasil amat aman buat bersantai. Layak saja banyak orang senang bersandar di kursi ini.

Kebanyakan novel yang terdapat di Bibliotek Oodi ditulis dalam bahasa Finlandia. Untunglah aku bawa novel sendiri. Dalam sebagian jam saja, telah terbaca separuh novel Human Acts, roman yang ditulis oleh peraih nobel kesusastraan 2024 asal Korea Selatan, Han Kang.

Lama di mari, kita hendak mengetahui Oodi tidaklah semata- mata bibliotek. Tempat ini ialah ruang khalayak yang didesain dengan batin serta empati, serta menyongsong siapa saja. Oodi telah semacam rumah yang sebanding serta inklusif untuk seluruh orang.

Meninggalkan Oodi malam itu, aku bawa kembali dengan bawa impian, mudah- mudahan nanti ruang khalayak sehangat serta seinklusif ini dapat mewujud pula di Tanah Air terkasih.

Di tengah banyak aktivitas bunda kota Finlandia yang lalu berkembang serta bertumbuh, berdiri mewah suatu gedung futuristik yang sudah merevolusi rancangan bibliotek modern. Bibliotek Pusat Oodi, ataupun lebih diketahui dengan gelar Oodi, bukan cuma semata- mata tempat menaruh novel, melainkan pula jadi pusat komunitas, teknologi, serta inovasi adat. Ditetapkan pada 5 Desember 2018, bersamaan dengan peringatan 101 tahun kebebasan Finlandia, Oodi sudah menarik atensi bumi sebab pendekatannya yang liberal dalam meredefinisi guna suatu bibliotek.

Arsitektur serta Posisi Strategis

Berada pas di depan bangunan parlemen Finlandia di Kansalaistori Square, jantung kota Helsinki, Oodi menunjukkan konsep arsitektur yang luar biasa hasil buatan sanggar arsitektur asal Finlandia, Versi Architects. Dengan kebinasaan kusen membengkok yang mewah, cermin tembus pandang, serta bentuk baja modern, gedung ini menghasilkan kombinasi serasi antara alam serta teknologi.

Gedung seluas dekat 17. 000 m persegi ini terdiri dari 3 lantai, tiap- tiap didesain dengan guna yang istimewa. Lantai bawah diucap“ ruang aktif” dengan sarana semacam bioskop kecil, ruang main anak, zona demonstrasi, serta kedai kopi. Lantai tengah menawarkan ruang- ruang kegiatan, sanggar nada, printer 3D, mesin jahit digital, serta apalagi ruang rekaman podcast. Lantai atas, yang diucap“ halaman novel”, merupakan ruang sangat hening serta jadi tempat penting koleksi novel serta tempat membaca dengan pemandangan kota Helsinki dari jendela cermin besar.

Lebih dari Semata- mata Buku

Walaupun mempunyai koleksi lebih dari 100. 000 kepala karangan novel, Oodi tidak cuma berpusat pada literasi konvensional. Bibliotek ini mengadopsi rancangan bibliotek selaku” ruang khalayak demokratis” yang bisa diakses seluruh orang tanpa ketentuan. Tidak dibutuhkan bayaran masuk ataupun keahlian spesial buat menikmati sarana di dalamnya.

Salah satu fitur menarik Oodi merupakan” makerspace”– ruang buatan yang dilengkapi dengan perlengkapan mutahir semacam printer 3D, pemotong laser, sampai sanggar audiovisual. Wisatawan bisa memakai sarana ini dengan cara free, dengan tujuan buat mendesak daya cipta serta penelitian dalam bermacam aspek. Sarana ini amat terkenal di golongan siswa, artis, wiraswasta rintisan, serta apalagi komunitas pengrajin lokal.

Oodi pula menawarkan ruang buat pertemuan masyarakat, dialog khalayak, penataran pembibitan keahlian digital, serta bermacam kegiatan adat semacam pementasan nada serta demonstrasi seni. Rancangan“ bibliotek selaku ruang hidup” ini menghasilkan Oodi lebih mendekati pusat kultur serta inovasi dari semata- mata tempat membaca novel.

Inovasi Digital serta Layanan Modern

Oodi didesain dengan teknologi selaku inti operasionalnya. Pemesanan novel bisa dicoba dengan cara online, serta manusia mesin otomatis dipakai buat mengangkat buku- buku dari satu lantai ke lantai yang lain. Rak- rak novel dilengkapi pemeriksaan yang memantau pergerakan novel serta menolong karyawan dalam cara pengurusan koleksi.

Tidak cuma itu, wisatawan pula bisa memakai layanan digital semacam peminjaman e- book, koleksi audiobook, dan akses ke harian akademik serta dasar informasi objektif garis besar. Dengan aplikasi mobile, konsumen dapat memesan, memanjangkan, ataupun mencari materi pustaka dengan gampang.

Tidak hanya inovasi teknis, Oodi pula membuktikan perhatian kepada keberlanjutan. Gedung ini dibentuk dengan prinsip ramah area, memakai material lokal serta sistem tenaga berdaya guna. Panel surya serta sistem jendela cerdas menghasilkan Oodi selaku salah satu gedung khalayak sangat hijau di Helsinki.

Bibliotek selaku Ikon Kerakyatan serta Kesetaraan

Di Finlandia, bibliotek senantiasa dikira selaku tiang berarti dalam kerakyatan serta pembelajaran. Dengan akses free serta inklusif, bibliotek jadi tempat di mana tiap masyarakat mempunyai peluang yang serupa buat berlatih serta bertumbuh.

Oodi menguatkan filosofi ini dengan sediakan layanan dalam bermacam bahasa, tercantum buat komunitas imigran. Terdapat pula program integrasi sosial, penataran pembibitan bahasa Finlandia, dan ruang spesial untuk kanak- kanak serta orang berumur buat main serta membaca bersama. Dengan begitu, bibliotek jadi titik temu rute angkatan, adat, serta kerangka balik sosial.

Kepala Bibliotek Oodi, Anna- Maria Soininvaara, dalam suatu tanya jawab melaporkan,“ Kita mau menghasilkan tempat di mana seluruh orang merasa diperoleh. Oodi bukan kepunyaan penguasa, bukan kepunyaan kita selaku pengelola, tetapi kepunyaan masyarakat Helsinki.”

Pendapatan Khalayak serta Pengakuan Internasional

Semenjak dibuka, Oodi sudah jadi energi raih darmawisata serta pusat atensi bumi. Bibliotek ini menyambut lebih dari 3 juta kunjungan per tahun—angka yang luar lazim mengenang populasi Helsinki cuma dekat 650. 000 jiwa. Oodi pula dinobatkan selaku“ Bibliotek Khalayak Terbaik Bumi 2019” oleh International Federation of Library Associations( IFLA).

Desainnya yang istimewa serta pendekatan humanis kepada layanan khalayak menjadikannya ilustrasi yang ditiru di bermacam negeri. Banyak perwakilan dari kota- kota besar semacam New York, Tokyo, Berlin, serta Jakarta yang sudah mendatangi Oodi buat menekuni gimana meningkatkan bibliotek selaku ruang khalayak multifungsi.

Tantangan serta Era Depan

Walaupun berhasil besar, Oodi pula mengalami tantangan. Salah satunya merupakan melindungi relevansi di masa digital, paling utama dalam menarik atensi angkatan belia yang terus menjadi tergantung pada teknologi serta alat sosial. Tetapi dengan pendekatan adaptif, Oodi lalu menginovasi program serta sarana supaya senantiasa selaras dengan keinginan warga modern.

Ke depan, penguasa kota Helsinki berencana meluaskan rancangan Oodi ke distrik- distrik lain, dengan membuat“ bibliotek satelit” yang mengadopsi filosofi seragam tetapi dalam rasio yang lebih kecil. Perihal ini dipercayai hendak menguatkan jaringan sosial serta adat di semua area bunda kota.

Penutup

Bibliotek Oodi merupakan ilustrasi aktual gimana ruang khalayak dapat berevolusi dari tempat sepi penuh novel jadi pusat kehidupan sosial yang energik, inklusif, serta mutahir. Oodi tidak cuma membagikan akses kepada ilmu wawasan, namun pula menghasilkan area yang mendesak independensi berekspresi, daya cipta, serta kebersamaan antarwarga. Dalam bumi yang terus menjadi terfragmentasi, Oodi jadi pengingat berarti kalau ruang bersama sedang mempunyai tempat berarti dalam membuat era depan bersama.

Post Comment