Suku di California kalah dalam pertarungan putusan pengadilan atas pasar prediksi Kalshi – Pertarungan hukum antara beberapa suku asli Amerika di California dan platform pasar prediksi Kalshi telah mencapai titik akhir sementara setelah pengadilan federal menolak gugatan yang diajukan oleh koalisi suku tersebut. Kasus kiano88 ini menyoroti ketegangan yang semakin besar antara peraturan perjudian tradisional dan munculnya inovasi finansial berbasis teknologi yang mulai mempengaruhi pasar prediksi di Amerika Serikat.
Latar Belakang Sengketa
Perselisihan ini bermula pada awal 2024, ketika Koalisi Suku California untuk Integritas Perjudian (California Tribal Coalition for Gaming Integrity) menggugat Kalshi Inc., sebuah perusahaan berbasis di New York yang mengoperasikan pasar prediksi berlisensi federal. Kalshi memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan kontrak berdasarkan hasil peristiwa nyata — mulai dari hasil pemilihan umum, kebijakan ekonomi, hingga acara olahraga dan hiburan.
Suku-suku penggugat, yang selama ini mengoperasikan kasino di bawah kerangka hukum federal Indian Gaming Regulatory Act (IGRA), menuduh bahwa kegiatan Kalshi secara tidak langsung melanggar hukum negara bagian terkait perjudian online dan mengancam monopoli hukum yang dimiliki oleh operator kasino suku atas bentuk taruhan tertentu di wilayah mereka.
Menurut pernyataan resmi yang diajukan ke pengadilan, pihak suku berpendapat bahwa “Kalshi beroperasi sebagai bentuk taruhan digital terselubung di bawah label pasar finansial,” dan bahwa “keberadaannya dapat mengikis pendapatan yang sah dari sektor perjudian suku yang menjadi sumber utama kesejahteraan ekonomi komunitas asli.”
Argumen Kalshi dan Peran CFTC
Sebagai tanggapan, Kalshi menegaskan bahwa platformnya bukanlah layanan perjudian, melainkan pasar berjangka yang diatur secara sah oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC) — lembaga federal yang bertugas mengawasi pasar derivatif di Amerika Serikat.
Dalam dokumen pembelaannya, Kalshi menjelaskan bahwa semua kontrak prediksi di platformnya didaftarkan sebagai instrumen keuangan derivatif, bukan taruhan ilegal. Perusahaan menambahkan bahwa CFTC telah memberikan otorisasi kepada Kalshi untuk mengoperasikan produk prediksi politik dan sosial dalam kerangka hukum yang ketat.
Kalshi juga menolak klaim bahwa platform mereka dapat mengancam ekonomi suku, dengan menyatakan bahwa tidak ada mekanisme pertukaran uang berbasis “house advantage” atau peluang (odds) seperti dalam kasino. Sebaliknya, pengguna memperdagangkan kontrak dengan harga yang mencerminkan probabilitas kolektif suatu peristiwa, mirip dengan pasar saham.
Putusan Pengadilan: Hak Federal Mengalahkan Yurisdiksi Lokal
Pada 5 November 2025, Hakim Distrik AS untuk California Utara, Maria de la Vega, memutuskan untuk menolak gugatan yang diajukan oleh koalisi suku, dengan alasan bahwa Kalshi beroperasi di bawah yurisdiksi federal yang sah dan bahwa regulasi negara bagian tidak berlaku terhadap pasar derivatif yang diatur oleh CFTC.
Dalam putusannya setebal 46 halaman, de la Vega menyatakan bahwa meskipun kekhawatiran ekonomi suku dapat dimengerti, “hukum federal secara eksplisit memberikan kewenangan kepada CFTC untuk mengatur kontrak berbasis peristiwa yang memiliki nilai ekonomi, dan yurisdiksi tersebut tidak dapat diganggu oleh hukum negara bagian kecuali terdapat pelanggaran pidana yang jelas.”
Hakim juga menambahkan bahwa tidak ada bukti konkret bahwa Kalshi mempromosikan perjudian ilegal atau menargetkan penduduk California secara langsung tanpa izin. Dengan demikian, pengadilan memutuskan untuk membatalkan gugatan dan membebaskan Kalshi dari tuntutan perdata.
Reaksi dari Pihak Suku
Kekalahan ini memicu kekecewaan mendalam di kalangan pemimpin suku. Dalam konferensi pers setelah keputusan diumumkan, Ketua Tribal Council Santa Ynez Band of Chumash Indians, Raymond Ojai, mengatakan bahwa keputusan tersebut “mengabaikan hak ekonomi dan kedaulatan budaya suku dalam mengatur bentuk perjudian di wilayah tradisional mereka.”
“Kami menghormati keputusan pengadilan, tetapi kami tidak akan berhenti memperjuangkan hak kami untuk menjaga kedaulatan ekonomi dari pengaruh eksternal. Platform seperti Kalshi membuka celah yang dapat merusak sistem perizinan yang sudah diatur dengan ketat di bawah IGRA,” ujar Ojai.
Koalisi suku berencana untuk mengajukan banding ke Pengadilan Banding Sirkuit Kesembilan (Ninth Circuit Court of Appeals), dengan harapan dapat membalikkan putusan tersebut atau setidaknya memaksa Kalshi untuk membatasi aktivitasnya di wilayah California.
Pandangan Industri dan Pengamat Hukum
Keputusan ini dianggap sebagai kemenangan besar bagi sektor pasar prediksi yang tengah berjuang mendapatkan legitimasi hukum di Amerika Serikat. Sejumlah analis menilai putusan tersebut dapat menjadi preseden penting bagi platform serupa, seperti Polymarket dan PredictIt, yang selama ini menghadapi ketidakpastian hukum terkait apakah aktivitas mereka termasuk “perjudian” atau “investasi berbasis informasi.”
Profesor hukum ekonomi dari Stanford University, Dr. Elise Howard, menyebut keputusan ini sebagai “momen penting dalam sejarah regulasi keuangan digital.” Menurutnya, pengakuan pengadilan terhadap yurisdiksi CFTC menegaskan bahwa perdagangan berbasis peristiwa tidak bisa disamakan dengan perjudian tradisional, selama dilakukan dalam batas hukum federal.
“Ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi tidak selalu harus bertentangan dengan hukum yang ada. Tantangan bagi regulator adalah menemukan keseimbangan antara perlindungan konsumen dan kebebasan finansial baru yang muncul dari platform seperti Kalshi,” jelas Howard.
Dampak Terhadap Regulasi Masa Depan
Putusan ini berpotensi memperkuat posisi Kalshi di pasar prediksi Amerika, yang diperkirakan akan mencapai nilai transaksi lebih dari $10 miliar pada tahun 2026. Namun, dampak sosial dan politiknya mungkin baru terasa di tingkat negara bagian.
Pemerintah negara bagian California kini dihadapkan pada dilema antara melindungi ekonomi suku asli yang sangat bergantung pada kasino, dan mendukung inovasi finansial digital yang berkembang pesat di bawah yurisdiksi federal.
Beberapa anggota legislatif di Sacramento bahkan sudah menyerukan agar dibentuk komisi gabungan antara regulator keuangan dan perwakilan suku untuk membahas batas-batas baru antara perjudian digital dan pasar keuangan berbasis peristiwa.
Kesimpulan
Kekalahan hukum suku-suku California dalam kasus melawan Kalshi mencerminkan pergeseran besar dalam lanskap regulasi perjudian dan pasar keuangan di Amerika Serikat. Di satu sisi, keputusan ini membuka jalan bagi pertumbuhan industri prediksi digital yang lebih transparan dan diatur secara federal. Di sisi lain, keputusan tersebut menimbulkan kekhawatiran baru tentang masa depan kedaulatan ekonomi suku asli dan relevansi hukum perjudian negara bagian di era digital.
Meskipun babak ini berakhir dengan kemenangan bagi Kalshi, pertarungan yang lebih besar — yakni bagaimana mendefinisikan garis batas antara spekulasi finansial dan perjudian modern — masih jauh dari selesai. Bagi banyak pihak, ini hanyalah awal dari era baru di mana hukum, teknologi, dan kedaulatan ekonomi harus menemukan titik temu yang adil.