Ten Hag Merestorasi Karir Kepelatihannya

Ten Hag Merestorasi Karir Kepelatihannya

Ten Hag Merestorasi Karir Kepelatihannya – Tantangan Ten Hag tidak gampang di Leverkusen buat mengambil alih Xabi Alonso.

Kala berdialog pertanyaan Erik ten Hag, para peminat sepak bola tentu hendak mengenang alangkah kurang baik kemampuan instruktur asal Belanda itu bersama Manchester United dahlia77 . Hasil brilian Ten Hag di Ajax Amsterdam pada dini karir kepelatihan seakan tercalit ingatan kurang baik bersama” Setan Merah”.

Terkini dekat 7 bulan, dikala Ten Hag dihentikan MU pada dini masa 2024- 25. Itu ialah masa ketiganya di klub, namun tidak terdapat pergantian penting yang nampak. Seusai cuma menulis 3 kemenangan dalam 9 peperangan pembuka di Aliansi Inggris, ia didepak sedemikian itu saja.

Saking tidak yakin lagi dengan Ten Hag, manajemen MU mengutip resiko besar. Semacam dikenal, pihak klub terkini saja mengucurkan anggaran fresh pada masa panas buat menyediakan si instruktur dalam pasar uang memindahkan. Mereka melalaikan konsep jauh itu sebab terpaksa desakan pergantian.

Ten Hag nyatanya tidak butuh sangat lama menganggur. Menghadap pergantian masa, ia ditunjuk regu besar asal Jerman, Bayer Leverkusen, buat mengambil alih posisi Xabi Alonso. Leverkusen menginginkan wujud yang dapat mengetuai dalam masa peralihan sehabis Alonso alih ke Real Madrid.

Kita telah berkaitan semenjak lama, apalagi mau mendatangkannya semenjak dari Ajax pada 2021. Style permainannya yang berkuasa serta ofensif amat sesuai dengan regu ini,” tutur Ketua Berolahraga Leverkusen Simon Rolfes dalam pemberitahuan instruktur terkini.

Untuk mayoritas instruktur, dihentikan tidaklah sesuatu perihal bagus buat karir. Tetapi, tidak buat Ten Hag. Ia dapat mengutip bagian positif dari pemecatan pada Oktober 2024. Sebab dihentikan, ia dapat mengutip sela waktu sejenak buat berefleksi diri sehabis ekspedisi kurang bagus.

Sela waktu itu terkini dapat dialami Ten Hag awal kali dalam karir kepelatihannya.” Aku langsung melatih semenjak menyudahi jadi pemeran. Semenjak itu, aku di bumi kepelatihan sepanjang 22 tahun non- stop. Sela waktu itu bawa akibat bagus. Aku balik dengan tenaga penuh,” ucapnya, semacam diambil web sah klub.

Di Leverkusen, profesi laki- laki 55 tahun itu tidak hendak gampang. Ia memanglah menemukan peninggalan skuad Alonso yang sanggup bersaing dengan regu raksasa Bayern Muenchen dalam 2 masa terakhir. Leverkusen senantiasa finis 2 besar,

Perkaranya, banyak pemeran kunci yang hendak meninggalkan klub pada masa panas. Mulai dari bek kapak Jeremie Frimpong, bek tengah Jonathan Tah, sampai gelandang serbu Florian Wirtz jadi gelombang awal pemeran yang hendak angkat kaki. Ten Hag wajib membuat balik skuad.

Dikala berbarengan, Ten Hag terletak di dalam bayangan Alonso. Ia hendak lalu dibanding dengan instruktur tersukses dalam asal usul klub. Itu hendak membuat situasinya terus menjadi susah, paling utama pada tahap dini kepemimpinan. Para penggemar serta pemeran telah menanamkan batin buat Alonso.

Di bagian lain, tantangan itu tiba berbarengan dengan hadiah besar. Ten Hag dapat memperbaiki lagi namanya yang luang cacat di MU bila sukses mengetuai tahap peralihan Leverkusen. Ia amat menginginkan profesi itu buat balik masuk ke catatan barisan instruktur golongan atas bumi.

Ten Hag mengatakan, tidak sangat memusingkan kemampuan keberangkatan pemeran.” Pemeran pada kesimpulannya hendak berangkat. Itu bagian dari bidang usaha. Aku percaya kita hendak memiliki skuad yang luar biasa. Seluruh merupakan mengenai meningkatkan pemeran serta membuat regu buat berhasil bersama,” ucapnya.

Instruktur yang populer amat patuh itu pula bernazar mengembalikan style ofensif semacam di Ajax. Ia tidak dapat mempraktikkan sistemnya di MU sebab keterbatasan mutu pemeran. Ten Hag juga terdesak memercayakan strategi serbuan balik yang bukan karakteristik khasnya.

Walaupun berpotensi mengalami evakuasi, skuad Leverkusen sedang senantiasa keras. Sebagian pemeran penting mungkin bertahan, antara lain Alex Grimaldo, Granit Xhaka, serta Piero Hincapie. Mereka telah terbiasa dengan sistem versi Alonso yang ofensif serta berkuasa kemampuan bola.

Salah satu alibi pihak klub memilah Ten Hag merupakan buat memopulerkan pemeran belia. Ia diketahui ahli melaksanakan itu selama kariernya. Ten Hag kerap menciptakan kemampuan pemeran hebat, semacam Frenkie de Jong serta Ryan Gravenberch di Ajax, dan Kobbie Mainoo di MU.

Terbebas dari cerita kurang baik di profesi terakhir, Ten Hag sedang ditatap banyak klub besar berkah hasil di Ajax. Ia sukses mengantar Ajax pemenang Aliansi Belanda( 3 kali) serta Piala Belanda( 2 kali), dan lulus ke semifinal Aliansi Champions dengan skuad berisikan kebanyakan pemeran belia.

Ten Hag, di MU, pula sesungguhnya sedang sanggup berprestasi meski banyak aspek penghalang. Ia beramal 2 beker utama, Piala FA serta Piala Aliansi Inggris, dalam 2 masa dini. Perkaranya, posisi” Setan Merah” di aliansi dalam negeri sangat kurang baik buat ditoleransi.

Lalu, Ten Hag tipe mana yang hendak timbul berikutnya, tipe Ajax ataupun MU? Bila diamati dari suasana serta kebudayaan klub, Leverkusen lebih mendekati dengan Ajax. Mereka merupakan klub yang yakin dengan cara. Berlainan dengan MU yang diisi pemeran bercap bintang serta senantiasa menutut hasil.

Di Leverkusen, Ten Hag memiliki segalanya buat menghasilkan bagian terbaiknya selaku instruktur tanpa kendala aspek dalam serta eksternal.

Sehabis masa penuh tantangan serta pemikiran sekeliling era depannya, Erik ten Hag sukses membalikkan kondisi serta meyakinkan kalau beliau sedang mempunyai mutu selaku salah satu instruktur maksimum Eropa. Dengan kemenangan menggemparkan Manchester United di akhir Piala FA 2025, Ten Hag tidak cuma membagikan titel untuk klub, namun pula merestorasi karir kepelatihannya yang luang diragukan banyak pihak.

Dari Darurat ke Kebangkitan

Masa 2024 atau 2025 jadi salah satu rentang waktu sangat membentangkan dalam karir Ten Hag semenjak beliau menukangi Manchester United pada tahun 2022. Performa regu yang inkonsisten di Premier League, luka pemeran kunci, dan titik berat alat membuat kursinya selaku instruktur lalu berayun. Apalagi, sebagian informasi alat Inggris mengatakan kalau manajemen klub sudah mulai mencari pengganti saat sebelum masa selesai.

Tetapi, Ten Hag senantiasa hening mengalami titik berat. Beliau menerangkan dalam bermacam rapat pers kalau dirinya yakin kepada cara serta mutu pemeran yang dipunyanya.“ Aku ketahui ini Manchester United, titik berat senantiasa terdapat. Tetapi aku tiba ke mari buat membuat suatu, bukan berserah kala suasana susah,” ucapnya dalam suatu tanya jawab dengan BBC Gerak badan.

Strategi serta Kekuatan Filosofi

Salah satu daya penting Ten Hag merupakan keteguhannya dalam mempraktikkan filosofi game berplatform kemampuan bola, pressing besar, serta pengembangan pemeran belia. Walaupun luang dipertanyakan daya gunanya di tengah padatnya agenda serta kompetisi Premier League, beliau tidak bergeming. Malah di tengah angin besar kritik, beliau balik ke bawah pendekatannya: kolektivitas serta kegiatan keras.

Dalam sebagian perlombaan berarti menjelang akhir masa, Ten Hag mulai merendahkan campuran pemeran tua serta bakat belia dari perguruan tinggi. Ketetapan ini memanen aplaus, paling utama kala pemeran semacam Kobbie Mainoo, Alejandro Garnacho, serta Rasmus Højlund mulai membuktikan penampilan yang normal serta memastikan di alun- alun.

“ Aku bukan cuma memandang apa yang pemeran jalani di perlombaan, tetapi pula gimana mereka bertumbuh tiap hari di bimbingan. Klub ini memiliki DNA pengembangan pemeran belia, serta aku meluhurkan peninggalan itu,” ucap Ten Hag dalam tanya jawab pasca- final.

Momen Pucuk: Akhir Piala FA

Akhir Piala FA melawan Manchester City di Wembley jadi titik balik yang menguatkan nama baik Ten Hag. Mengalami lawan sekota yang diunggulkan, Ten Hag menata siasat dengan amat rapi—bermain keras di pertahanan serta menggunakan serbuan balik kilat. Hasilnya, United berhasil 2- 1 berkah berhasil kilat dari Garnacho serta Højlund.

Kemenangan ini jadi ikon kesuksesan Ten Hag dalam mengangkut balik akhlak regu serta mengembalikan keyakinan fans. Lebih dari semata- mata beker, hasil ini men catat kebangkitan United selaku regu yang keras serta bersaing. Pancaran juga tertuju balik pada administrator asal Belanda itu.

Gary Neville, mantan kapten Manchester United serta saat ini analis sepak bola, mengatakan kemenangan ini selaku” kemenangan siasat serta karakter.” Dalam keterangannya di Sky Sports, beliau menerangkan kalau“ Ten Hag pantas diberi durasi lebih jauh. Beliau sudah membuktikan kalau di dasar titik berat sekalipun, beliau senantiasa sanggup membawakan hasil.”

Restorasi Karier

Untuk Ten Hag, kesuksesan ini tidak cuma melindungi letaknya di klub, tetapi pula merehabilitasi citranya selaku instruktur maksimum. Sehabis berhasil di Ajax Amsterdam dengan bawa klub Belanda itu ke semifinal Aliansi Champions 2019, banyak yang menantikan sihir seragam di Old Trafford. Tetapi, 2 masa pertamanya penuh naik turun, serta banyak yang mulai meragukan apakah beliau sesuai buat titik berat besar Premier League.

Dengan kemenangan di Piala FA serta memo apik di Aliansi Champions( menggapai semifinal), Ten Hag mengunci mulut keragu- raguan itu. Beliau saat ini dikira sudah sukses melaksanakan restorasi kepada reputasinya selaku instruktur visioner serta kuat.

“ Kemenangan ini bukan cuma pertanyaan beker, tetapi mengenai pembuktian. Aku tidak sempat meragukan diri aku, serta aku ketahui regu ini dapat menggapai lebih,” tutur Ten Hag pada reporter berakhir perlombaan.

Sokongan serta Impian ke Depan

Sehabis kesuksesan ini, informasi mengatakan kalau manajemen klub sedia memanjangkan kontrak Ten Hag serta memberinya sokongan di pasar uang memindahkan masa panas. Sebagian pemeran sudah berhubungan dengan United, tercantum gelandang inovatif serta bek tengah terkini yang dapat memenuhi skuad Ten Hag.

Para penggemar juga mulai membuktikan balik sokongan penuh. Hashtag#TrustTenHag luang jadi trending topic di alat sosial sehabis akhir, melukiskan pergantian afeksi yang ekstrem dalam sebagian pekan terakhir.

“ Aku pikir ia pantas diberi durasi serta pangkal energi. Saat ini kita amati hasilnya,” catat seseorang penggemar di Twitter.“ Ia telah membuktikan karakter pemenang.”

Kesimpulan

Erik ten Hag sudah membuktikan kalau dalam bumi sepak bola, kestabilan, kekuatan filosofi, serta agama kepada cara merupakan keadaan yang tidak bisa dikecilkan. Dari suasana yang nyaris buatnya kehabisan profesi, beliau membalikkan kondisi serta mengangkut balik kesuksesan Manchester United, paling tidak dalam satu malam berarti di Wembley.

Kariernya saat ini tidak cuma membaik, namun malah membuktikan gaya bertambah yang menjanjikan. Di tengah tantangan besar di bumi sepak bola modern, Ten Hag sudah meyakinkan kalau beliau sedang serta senantiasa ialah salah satu instruktur sangat menarik di Eropa.

Masa selanjutnya hendak jadi tes terkini. Tetapi bila terdapat satu perihal yang saat ini dipercayai oleh para pendukung serta manajemen Manchester United, itu merupakan: Erik ten Hag layak menemukan keyakinan.

Post Comment